Assalamu'alaikum Wr.
Wb.
Puji syukur saya panjatkan
kehadiran Allah SWT karena atas berkat rahmat hidayahnya saya dapat
menyelesaikan tugas pertama saya mengenai Ilmu Budaya Dasar. Tidak lupa juga
saya ucapkan terima kasih kepada sumber-sumber yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan makalah ini.
Saat ini ilmu budaya dasar sudah
menjadi bagian dari salah satu mata kuliah dasar umum yang dijadikan sebagai
mata kuliah softskill yang bertujuan untuk menambah pengetahuan kepada mahasiswa
bagaimana cara berinetaksi, dan bersosialisasi sesuai dengan adab yang berlaku
di masyarakat. Mahasiswa juga diajarkan bagaimana caranya untuk lebih mudah
bersosialisasi di masyarakat yang memiliki beragam suku, adat, dan budaya.
Budaya adalah salah satu kekayaan
yang dimiliki oleh suatu bangsa, termasuk negara kita Indonesia. Indonesia sendiri
memiliki keanekaragaman suku bangsa, ada suku Jawa, Sunda, Bali, Madura, Dayak,
dll.
Berikut adalah hasil pengamatan
yang telah saya lakukan disekitar wilayah perumahan saya, yaitu Jl. M. Kahfi 1
Rt.016/01 Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Saya juga mewawancarai seorang
ketua Rt 016 yaitu Bapak Ir. H. Agoeng Datomo.
Ir.
H. Agoeng Datomo (52)
Pertama
yang saya tanyakan kepada beliau adalah, budaya apakah yang sangat menonjol di
wilayah tempat tinggal bapak ? jawaban beliau adalah, “Budaya Jawa. Salah satu
yang sangat menonjol di wilayahnya adalah dari segi bahasanya. Hampir seluruh
warganya adalah pendatang, walau juga ada masyarakat asli Jakarta yaitu suku
Betawi. Walau demikian, suku Betawi juga terlihat disini.” Paparnya. Bapak Agoeng
sendiri merupakan warga asli Yogyakarta, yang telah lama tinggal di Jakarta
sekitar 20 tahun lebih. Kendati demikian, banyak suku Jawa di lingkungan
sekitar saya, saya masih merasakan toleransi/saling menghargai antar suku.
Itulah hasil observasi saya, yang saya lakukan kepada salah
satu tokoh di lingkungan tempat tinggal saya, tepatnya di Ciganjur, Jakarta
Selatan.