Gelandangan dan Pengemis
Indonesia adalah negara yang sangat
besar wilayahnya, namun tidak menjamin semua warga negaranya hidup dengan
kesejahteraan. Memang tidak lepas dari masalah sosial yang satu ini, yaitu
kemiskinan. Nampakya kemiskinan inilah salah satu penyakit bahkan masalah yang
masih belum hilang dari bangsa Indonesia ini, selain penyakit korupsi, macet,
banjir, dan lain sebagainya.
Kemiskinan itu sendiri identik
dengan gelandangan dan pengemis, gelandangan itu sendiri adalah seorang yang hidup dalam keadaan yang tidak
mempunyai tempat tinggal dan tidak memiliki pekerjaan tetap dan mengembara
ditempat umum sehingga hidup tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak
dalam masyarakat. Dan pengemis itu sendiri adalah seorang yang mendapat penghasilan
dengan meminta minta di tempat umum dengan berbagai cara dan alasan untuk
mendapatkan belas kasihan dari orang lain.
Masyarakat Indonesia sendiri
menganggap “Gepeng” (gelandangan dan pengemis) adalah seorang yang hidup
mengelandang dan sekaligus mengemis. Oleh karna tidak mempunyai tempat tinggal
tetap dan berdasarkan berbagai alasan harus tinggal di bawah kolong jembatan,
taman umum, pinggir jalan, pinggir sungai, stasiun kereta api, atau berbagai
fasilitas umum lain untuk tidur dan menjalankan kehidupan sehari-hari.
Gepeng itu sendiri memiliki beberapa
karakteristik, yaitu :
1. Tidak memiliki tempat tinggal
Kebanyakkan dari gepeng itu sendiri memang tidak
memilik hunian atau tempat tinggal tetap, dan mereka biasanya mengembara di
tempat umum, tak terkecuali tempat ibadah.
Tempat tinggal "gepeng" yang berada dikolong jempatan dan bantalan kali |
2. Hidup dengan ketidak pastian
Mereka hidup mengelandang dan mengemis di setiap
harinya, atas apa yang meraka lakukan memang sudah sangat memprihatinkan karna
jika mereka sakit, mereka tidak akan mendapatkan jamian kesehatan maupun
jaminan sosial seperti yang dimiliki oleh pegawai negeri maupun swasta untuk
berobat.
3. Hidup dibawah garis kemiskinan
Para gepeng tidak memiliki penghasilan tetap yang
bisa menjamin untuk kehidupan mereka kedepan bahkan untuk sehari-hari saja
mereka harus mengemis atau memulung untuk membeli makanan
.
4. Memakai baju yang compang camping
Gepeng biasanya tidak pernah menggunakan baju yang
rapi atau berdasi, melainkan yang mereka pakai adalah pakaian yang kumal dan
kotor.
Masalah sosial
memang tidak bisa dihindarkan keberadaanya dalam kehidupan masyarakat,
terutama yang berada daerah perkotaaan adalah masalah gelandangan dan pengemis.
Permasalahan sosial terhadapn gelandangan dan pengemis merupakan sebuah akumulasi
dan iteraksi dari berbagai permasalahan seperti hal-hal kemiskinan, pendidikan
rendah, minimnya keterampilan kerja yang dimiliki, lingkungan, sosial budaya,
kesehatan,dan lain sebagainya. Adapun gambaran dari permasalahan tersebut dapat
di uraikan sebagai berikut :
1. Masalah pendidikan
Pada umumnya tingkat pendidikan gelandangan dan
pengemis relative rendah sehingga menjadi kendala tersendiri untuk memperoleh
pekerjaan yang layak.
2. Masalah kemiskinan
Kemiskinan menyebabkan seseorang tidak mampu memenuhi
kebutuhan dasar dan menjangkau pelayanan umum sehingga tidak dapat mengembangkan kehidupan pribadi maupun
keluarga secara layak.
3. Masalah keterampilan kerja
Gelandangan dan pengemis pada umumnya tidak memiliki
keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pasar pekerjaan.
4. Masalah sosial budaya
Ada beberapa faktor sosial budaya yang mengakibatkan
seseorang menjadi gelandangan dan pengemis, berikut beberapa faktornya :
a. Rendahnya harga diri
Rendahnya harga diri pada sekelompok orang,
megakibatkan tidak malunya untuk meminta-minta.
b. Sikap pasrah pada nasib
Mereka menganggap bahwa kemiskinan adalah kondisi
mereka sebagai gelandangan dan pengemis adalah nasib, sehingga tidak ada
kemauan untuk melakukan perubahan dalam hidupnya.
c. Kebebasan dan kesenangan hidup menggelandang
Ada kenikmatan tersendiri bagi orang yang hidup
menggelandang.
Dampak dari gelandangan dan pengemis (gepeng)
Dengan
adanya para gelandangan dan pengemis yang berada di tempat umum akan
menimbulkan banyak sekali masalah sosial di tengah kehidupan bermasyarakat
diantaranya adalah :
1. Masalah lingkungan (tata ruang)
Gelandangan dan pengemis pada umunnya tidak memiliki
tempat tinggal tetap, tinggal di wilayah yang sebenarnya dilarang untuk
dijadikan tempat tinggal, seperti : taman kota, bawah jembatan, pinggiran
sungai, pinggiran rel kereta api, dan lain sebagainya. Oleh karena itu mereka
yang berada dikota besar sangat menganggu
ketertiban umum, ketenangan masyarakat, kebersihan, serta keindahan
kota.
2. Masalah kependudukan
Gelandangan dan pengemis yang hidupnya berkeliaran
dijalan-jalan dan tempat umum, kebanyakkan tidak memiliki kartu identitas
(KTP/KK) yang tercatat di kelurahan (RT/RW) setempat dan sebagian besar dari
mereka hidup bersama sebagai suami istri tanpa ikatan perkawinan yang sah.
3. Masalah keamanan dan ketertiban
Maraknya gelandangan dan pengemis disuatu wilayah
dapat menimbulkan kerawanan sosial mengganggu keamanan dan ketertiban di
wilayah tersebut.
4. Masalah kriminalitas
Memang tidak dapat kita sangkal banyak sekali faktor
penyebab dari kriminalitas ini di lakukan oleh para gelandangan dan pengemis di
tempat keramaian mulai dari pencurian, kekerasan hingga sampai pelecehan
seksual yang kerap terjadi.
Solusi dari permasalahan gelandangan dan pengemis
yaitu dengan cara “Rehabilitasi Sosial”.
Rehabilitas Sosial itu sendiri adalah proses
pelayanan dan rehabilitasi sosial yang terorganisasi dan terencana, meliputi
usaha-usaha pembinaan fisik, bimbingan mental sosial, pemberian keterampilan
dan pelatihan kerja guna penyaluran ketengah tengah masyarakat.